Desert Thief Umar
Oleh:M.FathurRoziq
Di seluruh kota gurun, Umar dikenal sebagai pengacau. Ia akan mencuri makanan dari kedai-kedai pasar atau memainkan trik pada orang-orang kota, dan manusia gurun memberinya gelar yang telah lebih dulu hancur daripada yang baru. Tapi pikir Umar, aku melakukan ini untuk bertahan hidup. Ayahnya adalah seorang gelandang bekas, meninggalkan anak dalam diri kecil ini untuk waktu yang tidak diketahui sejak dia masih sangat kecil untuk mengurus dirinya sendiri. Suatu hari saat menjelajahi di luar pinggiran kota yang suram itu, Umar menemukan sebuah oase yang indah. Pohon palem yang menjulang tinggi di atasnya, daunnya bergerak-gerak dalam hembusan angin lembut oase yang ada di tengah berdinding cantik dengan motif ukiran yang dipenuhi batu permata yang berkilau. Mata Umar melebar saat menyadari bahwa ini pasti rumah Putri Raja, putri negeri ini.
Umar tidak percaya dengan apa yang telah dilihatnya. Ia diceritakan bahwa oase ini begitu indah, tetapi tidak bisa dipercayakan bahwa ia akan melihat sendiri. Ia berjalan menjauh dari dinding indah itu, tidak berani mendekatkan diri kecuali ada penjaganya. Tetapi, ia tidak menemukan seseorang, apa pun, sunyi seingat yang ada di oase itu. Umar memutuskan untuk masuk. Dia ingin tahu apa yang terjadi. Ia melihat taman yang indah, dengan warna-warni taman bunga dan air mancur air minum. Di tengah taman, Umar melihat istana megah, dengan kubah tinggi dan menara megah. Apakah Umar akan menemukan Putri Raja di istana itu, atau ia akan dengan cara lain menemukan hal terutama di dalamnya?
Maka, Umar dengan hati-hati memasuki istana tersebut. Ruangan tersebut luas dan megah. Ia melihat lukisan indah di dinding, patung-patung yang megah, namun, tidak ada satupun orang di sana. Umar berjalan lebih jauh dan menemukan ruangan yang penuh dengan buku-buku kuno dan artefak kuno. Ia melihat sebuah buku terbuka di atas meja: itu adalah peta dari oasis dan sekitarnya. Ia mendengar suara yang indah dan lembut, “selamat datang, Umar. Aku telah menunggu untukmu”. Umar berbalik ke arah suara itu untuk melihat Putri Raja yang berambut hitam panjang, mata biru cerah, dan wajah cantik dan anggun. Putri itu tersenyum pada Umar dan Umar merasa dirinya terpesona oleh kecantikannya. “Siapa kamu?” akhirnya Umar bertanya, suaranya sedikit gemetar. “Aku Putri Raja” jawabnya. “Dan kamu, Umar, adalah pencuri berani dan cerdas. Aku telah menunggu untukmu karena aku memiliki tugas untukmu”. Kata-kata yang indah dari Putri Raja tersebut membuat Umar merasa terkejut dan penasaran. Ia bahkan tidak mengerti apa yang dia maksudkan dengan tugas dan apa hal yang membuatnya memilih Umar sebagai orang yang tepat.
“Shall I do for you?” Umar bertanya dengan suara yang lebih tenang. Senyum Putri Raja dan berjalan lebih dekat ke Umar. “Saya memiliki artefak yang sangat berharga,” katanya. “Itu adalah ‘Bintang Oasis,’ dan itulah yang akan mengungkap rahasia di balik oase ini. Tetapi, itu dicuri oleh penjahat yang berani, dan saya membutuhkan bantuanmu untuk mengambilkannya kembali.” Umar merasa terkejut dengan permintaan Putri Raja. Dia ingin tahu apa yang telah membuatnya memilihnya untuk melakukan tugas itu, tetapi dia juga menemukan tantangannya menarik. “Mengapa kamu memilih saya?” dia bertanya. Putri Raja hanya mengatakan kembali, dan dia tampak pada mata Umar dengan wajah ceria. “Saya telah mendengar cerita tentang keberanian dan kepandai-anmu, Umar. Saya yakin kau bisa melakukannya. “Wow, Putri. Terima kasih!” Umar merasa sangat terhormat dengan kata-kata Putri Raja. “Bagaimana dengan artefak itu dan tentang penjahat itu? Aku butuh informasi lebih lanjut. ” Putri tersenyum kembali dan memberinya peta yang menunjukkan di mana penjahat itu. “Namanya adalah Malik. Dia berani dan penjahat licik dan memiliki pasukan yang kuat. Tetapi, saya yakin Anda dapat mengalahkannya.”
Itu dia dari saya, sempurna cerita tentang seorang pencuri yang pantang menyerah seperti Umar. Semua petualangan berusia setahun, putri raja memilihnya untuk tugas berbahaya itu. Dan sekarang, Umar menerima tugas dari Putri Raja untuk mengambil “Bintang oasis” artefak yang dicuri kerapu dengan tidak takut, Malik. Umar diberikan peta dengan lokasi notabene Malik. Dia memutuskan bahwa dia dan persahabatan-nya akan pergi dan membawa kembali apa yang dicurinya.
Namun, sebelum Umar berangkat, ia harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Ia harus memikirkan strategi untuk mengalahkan Malik dan pasukannya, serta mempersiapkan dirinya untuk menghadapi rintangan yang akan datang.
Apakah Umar akan berhasil mengambil kembali artefak "Bintang Oasis"? Apakah ia akan dapat mengalahkan Malik dan pasukannya? Ataukah ia akan gagal dan harus kembali ke Putri Raja dengan tangan kosong?
Sebelum berangkat ke lokasi Malik, Umar memilih untuk menyiapkan dirinya dengan baik terlebih dahulu. Iapun merencanakan strateginya dalam menghadapi tantangan melawan Malik beserta pasukannya dan bersiap menghadapi segala rintangan yang mungkin dihadapinya nanti.
Dia memutuskan untuk mencari informasi tambahan tentang Malik dan romannya. Dia tertarik untuk mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan mereka, serta lokasi mereka.
Setelah itu Umar juga berlatih beladiri dan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kondisi alam yang keras di gurun.
Dia pergi ke lokasi Malik dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan tanpa menyesalinya apa yang akan dihadapinya namun dia telah siap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin terjadi.
Setelah berpapasan beberapa jam perjalanan di kaki dari Malik ke tempat tujuan akhirnya Umar sampai juga di sana. Ibuku adalah orang yang suka tersenyum saat aku membawa teman pulang ke rumah kami.
Umar memilih untuk mengawasi perkemahan dari kejauhan, dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan Malik beserta pasukannya agar bisa mengetahui strategi yang tepat untuk mengalahkan mereka.
Dari ke jauhan Umar menyaksikan perkemahan Malik dengan teliti; ia memperhatikan keunggulan dan kelemahan mereka dengan seksama. Ibadah melihat bahwa pasukan Malik sangat kuat dan penuh peresapan untuk berperang. Namun demikian Umar juga menemukan sebuah cela dalam strategi Malik; yaitu sangat percaya diri dan kurang mempedulikan keselamatannya sendiri.
Setelah memahami kelemahan Malik, Umar merencanakan untuk menaklukannya dengan menyusup ke perkemahan lawan dan mencuri artefak berharga yang dikenal sebagai “Oasis Star", tanpa sepengetahuan siapapun.
Dengan penuh konsentrasi dan kehatian yang tinggi Umar bergerak melangkah dengan hatinya yang berdebar-debar untuk mengelabui pasukan Malik dengan keahlian beladiri yang dimilikinya tersebut hingga berhasil meresapi perkemahan musuh dan tiba di depan tendanya Malik.
Ketika berada di dalam tenda, Umar melihat artefak “Bintang Oasis” berkilau di atas meja. Di samping itu, Malik yang tidur di sana dengan senyum licik terukir di wajahnya . Umar memutuskan bahwa ia harus mengambil artefak itu dan melarikan diri ke luar. Namun, ketika ia mencoba memilih barang-barang itu dan keluar dari sana, Malik terbangun dan menyadari bahwa mencuri itu Umar. “Kamu adalah Umar, pencuri yang pemberani!” Malik berteriak kepadanya. “Kamu tidak akan pernah pergi dengan hidup!” Umar menggunakan keterampilan bela dirinya dalam perkelahiannya dengan Malik. Mereka berduel, dan Umar memenangkan pertempuran karena strategi yang digunakannya.
Akhirnya, Umar berhasil mengalahkan Malik dan mengambil artefak “Bintang Oasis”.
Ia langsung pergi dari perkemahan dan kembali ke istana Putri Raja. Putri Raja sangat gembira melihat Umar kembali dengan artefak “Bintang Oasis”. Putri Raja berterima kasih kepada Umar dan memberinya hadiah yang besar. “Terima kasih, Umar! Kamu telah membantuku menemukan artefak yang sangat berharga tersebut. Kamu adalah pahlawan yang sejati.” Umar merasa sangat bangga dan gembira bahwa ia telah berhasil melawan Malik dan Pulmira dia juga telah membantu Putri Raja.
Demikian cerita mungkin ini hanyalah imajinasi dari penulis tempat atau kejadian
Hanya bayangan latar belakang dan tempat kejadiannya Cerita ini
Mengajarkan bahwa pantang menyerah dan walaupun seorang pencuri pun
Bisa diandalkan.